Pengobatan Alternatif Herbal Jamur Dewa
Herbal Alami Jamur Dewa, mengandung beta glucan dan polisacharida yang berguna untuk meningkatkan kinerja sel darah putih, menekan penyakit, anti virus juga sebagai obat anti kanker. Penyakit yang dapat diobati antara lain darah tinggi, kolesterol, diabetes, asam urat, kanker, kista, gatal-gatal dll

Jamur Dewa

Herbal Alami Agaric Pure Jamur Dewa adalah Herbal Alami / Natural Herbs / untuk Penyakit Darah Tinggi/Hipertensi, Cholesterol/Kolesterol, Hepatitis, Kanker, Kista, Diabetes/Diabetics, Sistem Kekebalan Tubuh, Penyakit disebabkan virus.

Agaric Pure mengandung 100% Jamur Dewa (Jamur Agaricus blazei Murril / Himematsutake / ABM) dan sangat baik untuk anda yang sedang menderita penyakit kanker, diabetes, hipertensi, kolesterol, Hepatitis, kista, penyakit karena virus.

Agaric Pure adalah Herbal kesehatan dari bahan jamur Agaricus Blazei Murill yang dikembangkan di Malang, Jawa Timur dengan kandungan Polisacharida dan BetaD-Glucan yang terbukti memperkuat kinerja sel-sel darah putih sehingga mampu menekan dan mempertahankan keseimbangan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit yang berasal dari virus, bakteri dan sel kanker tanpa efek samping.

Jamur Dewa terbuat dari bahan jamur Agaricus Balzei Murill (Himematsutake) yang sangat populer dinegara Jepang karena khasiat dan fungsinya sangat baik sekali dalam pengobatan berbagai jenis penyakit. Polisacharide dan Beta D-Glucan dalam jamur Agaricus Blazei Murill ini bekerja aktif di dalam tubuh meningkatkan kinerja sel T yg berfungsi menekan dan menghambat berbagai macam penyakit.

Artikel Populer

Agaricus Blazei Murril (ABM)

Pengenalan

Agaricus blazei Murril (ABM) adalah jamur yang masih keluarga dekat dengan jamur Shitake (Lentinus edodes) yakni sama dalam satu Family Agaricaceae dengan klasifikasidan sistematika sebagai berikut :
Devisi : Thallophyta
Sub Devisi : Eumycetes (jamur sejati)
Kelas : Basidiomycetes
Sub Kelas : Holobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Species : Agaricus blazei Murril


Agaricus blazei Murril (ABM) berasal dari sebuah kota yang bernama Piedade, Saupaulo, Brazil. Dimana disebut dengan nama Cogumello Do Sol atau Cogumello de deus, juga disebut dengan Himematsutake di jepang. Dengan kondisi iklim suhu 35° C pada siang hari dan 20-25°C pada malam hari dengan kelembaban 80%. Jamur ABM sangat terpengaruh oleh kondisi iklim lingkungan yang ekstrim . Jamur ABM hanya tumbuh secara alami pada bulan Oktober dan April dan sangat sulit untuk tumbuh secara alami sehingga sangat sulit ditemukan dialam. Secara normal ukuran jamur ABM kira-kira tinggi 10-15 cm dengan lebar tudung 7-10 cm. Jamur ABM menghendaki suhu yang lebih rendah dengan sinar matahari tidak langsung yang sangat sedikit.

Perbandingan Berat dan volume sangat penting dimana dalam setiap 12 Kg jamur ABM segar hanya mampu menghasilkan 1 Kg jamur ABM kering, dan ini bisa menjadi lebih sedikit setelah diadakan sortasi atau seleksi produk.

Jamur ABM dapat tumbuh pada kondisi yang hanya benar-benar tepat, sehingga menyebabkan produksi sangat tidak stabil sehingga hanya mampu untuk memenuhi konsumsi di wilayah local Piedad saja. Meskipun import ke Jepang sangat sulit, namun setelah beberapa tahun kemudian Jepang berusaha untuk memproduksi secara besar dalam kondisi yang terkontrol dalam ruang dan ini membuktikan sangat sulit dan tidak bisa menjamin produksi yang stabil. Walaupun kemudian pada tahun 1992 teknik Kyowa telah mencapai sukses pertama kali didunia untuk memproduksi secara besar-besaran dengan perusahaan yang ahli bioteknologi, sehingga mampu menyediakan suplai ABM untuk memenuhi kebutuhan makanan kesehatan.

Sekarang jamur ABM sudah dibudidayakan di Jepang, Brazil, Korea dan USA, juga di Indonesia yaitu di CV Agaricus Sido Makmur Sentosa yang ada di Malang. Jamur ABM yang kami (CV Agaricus Sido Makmur Sentosa ) produksi dibudidayakan secara benar-benar alami atau natural dan tanpa menggunakan bahan kimia atau aditiv sama sekali. 30 tahun lalu seorang Peneliti dari Amerika Serikat telah mencatat bahwa keberadaan penyakit didaerah Piedade sangat rendah, dan ditemukan karena adanya kebiasaan makan jamur ABM didaerah tersebut.

Kemudian seiring waktu jamur ini diperkenalkan ke Jepang. Dr Shoji Shibata, seorang Professor ahli dibidang farmasi dari Universitas Tokyo Fakultas Farmasi dan Dr Tetuo Ikegawa dari Pusat Kanker Nasional, melakukan penelitian pengaruh farmasi dari Jamur Agaricus. Hasil penelitian kemudian dipublikasikan pada Konvensi Umum Asosiasi Farmasi Jepang dan Asosiasi Kanker Jepang. Eksperimen dilakukan pada tikus mencit yang beragam dan menunjukkan bahwa polisakarid beta (β) D Glucan pada ABM sangat berpengaruh untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.

Dua macam senyawa polisakarid yang ada dalam jamur ABM ini adalah beta (β) 1,3 D Glucan dan beta (β) 1,6 D Glucan. Menurut hasil test yang dilakukan di Medical Departement of Tokyo University, National Cancer Center Laboratory and Tokyo College of pharmacy, kandungan senyawa tersebut pada ABM tertinggi dibandingkan kandungan pada jamur lain seperti Reishi, Maitake dan Shitake. Selain kedua senyawa polisakarid diatas jamur ABM juga mengadung senyawa lain seperti ergosterol, asam linoleat, asam palmitoreic yang sebaik dengan vitamin B6 dan B12.


Apakah Beta Glucan itu ??

Berdasarkan hasil riset dan pengatahuan yang telah dilakukan mengenai beta (b) D Glucan pada awalnya adalah senyawa yang ditemukan dari dinding sel tanaman, bakteri dan jamur yang sebaik dengan yang dihasilkan dari tanaman tingkat tinggi, namun relatif lebih tinggi pada Oats, Yeast dan jamur (mushroom).

Glucan adalah polisakarid yang terbuat dari rantai molekul glukosa. Sedangkan beta (b) adalah sebutan dari posisi steric dari group hidroksi glukosa yanga termasuk dalam formasi rantai tersebut. beta (b) 1,3 D Glucan dan beta (b) 1,6 D Glucan yang biasa terbentuk. Sedangkan penomoran 1,3 dan 1,6 adalah berdasarkan posisi molekul glukosa yang terangkai bersama rantai.
Sejarah dan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Research Beta Glucan
Pada tahun 1940-an sebuah riset telah dilakukan dan ditemukan suatu substansi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang di sebut Zymosan dan tidak diketahui dengan jelas sampai pada tahun 1960-an. Hingga pada tahun 1970-an Nicholas Diluzio di Talune University meneliti beta (b) 1,3 D Glucan pada manusia dimulai, kemudian diuji lagi oleh Dr Peter Mansell bahwa senyawa beta (b) D Glucan mampu mengaktifkan macrophage. Pada tahun 1980di Harvard Study menggambarkan adanya rangsangan yang disebabkan oleh senyawa beta (b) D Glucan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping juga sejumlah riset yang menunjukan bahwa senyawa beta (b) D Glucan juga mampu mengaktifkan macrophage untuk mengatasi infeksi HIV, komplikasi yang disebabkan trauma berat dan akibar radiasi, juga mampu untuk meningkatkan efektifitas antibiotik dan antivirus (Adjuvant effect).
Bagaimana Kerja Beta glucan ?
Senyawa beta (b) D Glucan mampu mengaktifkan macrophage yang akan merangsang untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping juga sejumlah riset yang menunjukan bahwa senyawa beta (b) D Glucan juga mampu mengaktifkan macrophage untuk mengatasi infeksi HIV, komplikasi yang disebabkan trauma berat dan akibar radiasi, juga mampu untuk meningkatkan efektifitas antibiotik dan antivirus (Adjuvant effect).

Selain kemampuan sebagai Immunoaktifator beta (b) D Glucan juga bermanfaat untuk antioxidant, radioprotective (perlindungan akibat radiasi, seperti radiasi yang diakibatkan karena perjalanan melalui udara, sinar X, mammogram yang berkali-kali, ultraviolet sinar matahari, radiasi komputer dan lain-lain) hal ini karena beta (b) D Glucan mampu untuk mengaktifkan macrophage untuk memperbaiki dan membantu regenerasi sel dan jaringan yang rusak. Juga bermanfaat sebagai antineoplastic yakni mengaktifkan macrophage untuk mengenal dan merusak sel yang mengalami mutasi yang bisa menyebabklan kanker atau tumor.
Siapa yang membutuhkan beta Glucan?
Anda yang mengalami penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi penyakit, HIV, terapi dengan radiasi dan kimiawi, dan anda yang berusia diatas 40 tahunan dimana system kekebalan tubuh mulain turun karena proses usia.
Anda yang yang selalu atau kerja dibawah radiasi dari sumber eksternal seperti UV atau electromagnet.
Anda yang menderita penyakit kronik dan menderita diabetes
Anda yang mengalami kekurangan nutrisi atau terlalu sering konsumsi makanan awetan
Anda yang dalam tekanan fisik atau stress, atlet dan anda yang suka bekerja keras.
Dan Anda yang beresiko tinggi penyakit cardiovascular atau jantung.
Amankah Menggunakan Beta Glucan?
Beta Glucan sangat lengkap dan aman
Adakah reaksi dari obat lain yang digunakan bersamaan dengan Beta Glucan?
Beta Glucan mempunyai sifat untuk bekerja saling sinergi dengan obat lain sehingga mampu memperkuat dan meningkatkan efectivitas obat lain baik anti jamur, anti virus maupun antibiotik yang lain yang sering disebut dengan Adjuvanct effect.
Apakah effect Beta Glucan yang dihasilkan dari Reset Ilmu Pengetahuan?
Sejumlah penelitian tentang Beta Glucan telah dilakukan oleh beberapa institusi yang ternama seperti : Universitas tulane dan Harvard medical School yang telah menguji pengaruh perlindungan dan pengaktifan kekebalan tubuh oleh Beta Glucan. Selain itu juga didukung oleh penelitian para peneliti sebagai berikut :


“Glucan (Beta 1,3 D) telah menunjukan meningkatkan produksi macrophage secara dramatis dan meningkatkan kekebalan inang non spesific untuk berbagai macam bakteri, jamur dan infeksi parasit”.
M.L. Patchen, PhD.
Departement of Experimental Hematology and Radiation Sciences
Armed Forces Radiobiology Institute


“Rangkaian interaksi dan reaksi yang dimulai dari factor pengaturan macrophage bisa di umpamakan terjadi dan berakhir dalam perubahan inang yang diperlakukan dengan glucan pada pusat pertahan (arsenal defence)”.
Joyce K.Czop, M.D.
Departement of Rheumatology and Imunology
Harvard Medical School


“Beta 1,3 D Glucan merupakan stimulan macrophage yang potensial dan sangat menguntungkan dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur”.
William Browder, M.D.
Departement of Surgery
Tulane University School of Medicine


“Glucan telah ditemukan menjadi obat yang sangat efektif dalam merangsang perbaikan macrophage yang rusak dalam lesi malignan (malignant lesions / kanker atau tumor) pada hewan dan manusia”.
P. Mansell, M.D.
McGill University Cancer Research Center
Victoria Hospital, Montereal. Canada

“Luasnya spectrum atau cakupan pengaruh sebagi obat kekebalan Glucan tidak hanya pada modifikasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan parasit, tetapi juga menghambat pertumbuhan tumor”.
Nicholas Diluzio, Ph.D.
Departement of Phisyology
Tulane University School of Medicine